Konservasi dan Kehutanan

Proyek Pelestarian Hutan Untuk Pengurangan Emisi Karbon

VISI

Mewujudkan kesinambungan ketersediaan karbon bagi kehidupan manusia dari risiko dampak ancaman perubahaan iklim.

MISI

Melakukan konservasi dan rehabilitasi hutan. Menyebarkan kesadaran akan pentingnya kesinambungan inventaris karbon kepada semua pemangku kepentingan. Mempromosikan dan mengembangkan aktivitas rendah karbon dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia.

Solusi
Satu Alam Sejahtera

Membantu para klien dalam memberikan sertifikasi memperhitungkan dan menganalisa

1
Sertifikasi Karbon Netral

Memberikan sertifikasi dalam upaya netral karbon dengan skema Verified Carbon Standard (VCS) atau Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation (REDD).

2

Offset Karbon

SAS membantu para klien dalam memperhitungkan potensi-potensi karbon dari luasan hutan yang dapat diperjualbelikan melalui skema netral karbon (carbon neutral), dengan menggunakan metodologi dasar perhitungan carbon offset serta penjejakan gas rumah kaca dari kegiatan yang dikategorikan sebagai karbon positif.

3

Inventaris Gas Rumah Kaca


SAS membantu klien melakukan analisa perhitungan emisi dari cakupan 1, 2, dan 3 serta perhitungan baseline emisi dengan melakukan perhitungan untuk 3-4 tahun yang lalu. Dari perhitungan ini akan disimpulkan terkait pengehematan emisi yang dilakukan serta bila terdapat potensi karbon yang dapat diperjualbelikan akan disampaikan kepada klien kami.

Layanan yang disediakan untuk melakukan konservasi dan rehabilitasi hutan

Layanan PT Satu Alam Sejahtera - PT Trinisyah Ersa Pratama

Konsultasi Bisnis

Layanan PT Satu Alam Sejahtera - PT Trinisyah Ersa Pratama

Konservasi Hutan dan Penyeimbangan Karbon

Layanan PT Satu Alam Sejahtera - PT Trinisyah Ersa Pratama

Mengembangkan Komunitas Lokal

Portofolio Proyek

Konservasi dan Kehutanan - TEP Group

Minimalisasi Dampak Deforestasi

Indonesia merupakan negara dengan luas hutan terluas ketiga di dunia terutama Kalimantan, Papua dan Sumatera dengan total luas hutan sekitar 124 juta hektar. Ini merupakan satu prestasi membanggakan mengingat hutan merupakan salah satu pendukung yang sangat bagi keseimbangan alam.

Menurut data Global Forest Resources Assessment (FRA), Indonesia menempati peringkat kedua dunia tertinggi kehilangan hutan setelah Brazil. Setiap tahun Indonesia kehilangan hutan seluas 684.000 hektar akibat pembalakan liar, kebakaran hutan, perambahan hutan dan alih fungsi hutan yang dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab dengan melakukan pembakaran atau penebangan hutan secara liar di Indonesia. Kegiatan-kegiatan ilegal tersebut berdampak negatif terhadap iklim dunia dan juga masyarakat, fauna dan flora yang ada di area hutan yang dirusak.

Konservasi Hutan

Melakukan kegiatan penjagaan hutan, kegiatan jagawana dan anti kebakaran.

Reforestasi

Melakukan perbaikan kondisi lahan yang rusak, penanaman kembali hutan dengan tumbuhan yang menghasilkan karbon tinggi.

Pelatihan

Melakukan kegiatan peningkatan kemampuan beradaptasi dengan perubahan iklim dan pelatihan peningkatan kemampuan hidup sehari hari.

Ekonomi Berkelanjutan

Melakukan pelatihan untuk masyarakat agar dapat meningkatkan kesejahteraan dengan lebih berkelanjutan

Pendidikan Berkelanjutan

Membangun Sekolah Hijau (Green School) yang berkelanjutan dan ramah lingkungan agar dapat memberikan peluang bagi masyarakat untuk menjajaki pekerjaan di bidang hijau dan berkelanjutan.